Hari ini adalah hari sial bagiku 24 November 2018. Ku awali pagi ini dengan segelas kopi panas, nyantai karena gak ada kelas "hari sabtu kampus libur". Seperti biasa kalau pulang kampung tiap pagi jadwalnya nganter adik ke sekolah, nganter ibuk ke sekolah. Setelah ngantar sekalian pamit mau ke bengkel GTC di tambakan (promosi cak to, gaonok komisi ta iki :D ) di perjalanan aku menikmatinya sambil melihat dedek gemes yang berangkat sekolah dengan lucunya. Sampai rumah nenek di pasuruan masuk salam,salim keluar lagi kedepan gang untung ngops lagi tiada hari tanpa ngopi sambil udut memikirkan dedek gemes tadi eh salah salah kamsudnya sambil mikir apa saja yang harus di service si utih ini (utih:sebutan buat motor beat fi ku) setelah itu balik lagi ke rumah nenek kebetulan ada om ku tanpa banyak cing cong langsung ku ajak berangkat kebengkel. sampai bengkel sini lah perasaan tidak enakku muncul, suara mesin bunyinya semakin nyaring dan aneh,suara cvt juga...
The most important thing is to have a good relationship with the bike. You have to understand what she wants. I think of a motorcycle as a woman, and i know that sounds silly, but it's true~ artinya : Yang paling penting adalah memiliki hubungan baik dengan motor. Kamu harus mengerti apa yang dia inginkan. Aku memikirkan sepeda motor sebagai seorang wanita, dan aku tahu terdengar konyol, tapi itu benar~ Yap kali ini aku akan bahas motor yang menemaniku kemanapun aku pergi yaitu Supra X 125 selama 6 tahun ini. Motorku Supra X yang karbu, dulu tahun 2009 belum ada motor injeksi. Meskipun karbu tapi mempunyai banyak kenangan manis maupun pahit, nganter ibu ke pasar, berangkat sekolah, touring ke probolinggo, ke tretes, pantai-pantai semua di malang dan mbolos sekolah ke pasir berbisik bromo pun dilibas sama dia. Banyak cewek yang nangkring di jok si supra udah gak kehitung berapa cewek(#songong),karena banyak kenangan jadi gak rela kalau si supra mau dijual. Pernah g...